Rabu, 22 November 2023

Belajar Ikhlas

Mengeluh tidak akan ada habis-habisnya jika terus diratapi dan dipikirkan. Kunci dari setiap masalah yang menimpa sebenarnya dg cara menjalani rangkaian hidup dengan ikhlas dan ridho atas segala ketetapan yang telah digariskan Nya.

Diluar sana, sekian banyak orang juga memiliki masalah yang sama sepertimu, bahkan mengalami masalah yang lebih extrim. Buktinya mereka berhasil menjalaninya, berhasil melewatinya. Begitupun denganmu, ku yakin kamu mampu melewatinya dengan belajar ikhlas, mengambil hikmah dari setiap kejadian.
Saat ini memang belum kau temui hikmahnya, bisa saja nantinya kau akan menangis bahagia setelah kau berhasil melewatinya. Dan bilang, ooo jadi ini yang Allah mau dariku dan kalimat" masyaAllah luar biasa lainnya lagi.

DO'AKU

Bulan November ini, seakan Allah memberiku waktu ibadah lebih panjang. Allah tau kondisi dan suasana hatiku. Allah ingin aku memperbanyak ibadahku, memohon, meminta, mencurahkan dan mengadukan kegelisahan dan kehawatiranku.

Ada titik dimana aku menangis sejadi-jadinya dalam solat subuhku, merasa berada diposisi tercapek dalam hidupku, merasa tidak kuasa menanggungnya sendiri. Aku memasrahkan segala yang menimpaku ke Allah, melepaskan beban berat yang kupikul sendiri.
Do'aku seperti ini, " ya Allah jangan biarkan aku mengurus diriku sendiri walau sekejap mata sekalipun, sungguh berat rasanya memikulnya sendiri. Ya Allah aku memasrahkan segalanya padaMu, prihal rizki, pekerjaan, jodoh, dan segala hal berjalan sesuai kehendakMu.
Bantu aku agar menjadi pribadi yang lebih tenang, ikhlas, dan ridho menerima atas semua hal yang terjadi.
Perbaikilah segala urusanku, tolong aku, aku tidak tau harus berbuat seperti apa, tolong berikan jalan keluar untukku Ya Allah.
Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau.
Ya Allah aku mengharap segala limpahan kasih sayang Mu terhadap kehidupanku.
Sungguh aku hamba yang zolim yang banyak salah, yang melakukan tindakan zolim pada diriku sendiri".

Bertafakur

 Aku mulai bertafakur mengambil kesimpulan atas kejadian yang aku alami.

Aku menyadari, hampir setiap masalah berawal dari ketidakmampuan kita menerima kenyataan hidup apa adanya. Terkadang kita kecewa karena jalan hidup tidak berjalan sesuai rencana, kita lupa bahwa Allah yang mengatur segalanya, bukankah daun jatuh sekalipun terjadi diatas kendaliNya. Tidak ada hal terjadi karena kebetulan, akan tetapi semua karena Qadarullah.
Kita melihat hidup penuh masalah, namun tidak mau mencoba menyikapi hidup secara sederhana.
Kita lebih senang bersembunyi dibalik pikiran sendiri dengan memaksakan keadaan sesuai keinginan.
Padahal bahagia tidak jauh dari kontrol diri sendiri, sugesti diri sendiri, memberi afirmasi positif ke diri sendiri.
Cukup sejenak pejamkan mata, menengadahkan tangan meminta pada Allah, sujud diatas sajadah, berzikir memohon ampunan dan diberi petunjuk, lalu kita akan menemukan ketenangan hati, meresapi setiap tarikan nafas, menyadari keberadaan kita yang hanya sementara di dunia ini.
Satu hal lagi yang menjadi poin penting, semua hal yang terjadi adalah berdasarkan sekenario Allah, Allah yang menuntun setiap gerak langkah tiap detik berjalannya waktu, maka pasrahkan semua padaNya.

Dear Heart

 

Dear Heart...

Kutuliskan Goresan kata" ini, bukan berarti aku mengatakan bahwa kau lemah. Hanya saja, ingin menjadikan kata" ini sebagai pengingat bahwa aku dan kamu pernah bersatu dalam limpahan rahmat Allah yang tak pernah putus.
Untuk hatiku yang mulai lelah. Ingatlah akan kasih sayang Allah, rahmatnya selalu tercurah untuk kita. Meski saat ini kau merasa sepi, Namun Allah tak pernah membiarkan aku dan kamu sendiri. Dia selalu bersama Hamba"Nya yang selalu menengadahkan tangan memohon dan mengadu setiap keluh kesah.
Dear Heart...
Sekali lagi, jangan pernah mengeluh. Allah sedang membantu, membantu agar kau tak sakit, agar aku tak aku tak pernah menguras air mata lagi. Janji Allah itu pasti, bahagia dan kesedihan itu tetap berada pada porsinya masing". Soo,,,tetaplah semangat jangan putus asa atas mimpi" yang belum nyata, Allah bukannya tak perduli, justru Allah telah menyiapkan kado terindah untuk kita, hanya saja kita perlu berdoa dan berikhtiar agar impian lekas Allah kabulkan.
Catatan 21 februari 2020

Menunggu Untuk Dihalalkan

Aku gak begitu yakin dengan perasaanku ini. Apa aku memang benar membutuhkanmu? Jika memang benar aku membutuhkanmu, lalu kenapa harus ada luka setiap kali ku berbincang denganmu. Kenapa ketika denganmu aku menjadi sosok yang lemah seperti ini.

Mana kecerian yang dulu kudapat darimu? Sebenarnya tangis dan luka yang kau tolehkan setiap kali kau menghubungi itu memang aku yang menciptakannya, karna memang aku sangat mengharapkan kepastian yang jelas darimu, aku tak ingin terus-terusanan dibuat terus mengharapkan penantiannya yang tak jelas darimu.

Lagi... Lagi aku nilai kembali alasan ku menangis seperti ini, ya karna salahku. Karna aku yang menginginkan kau cepat memberikan kepastian untukku, tanpa melihat sebenarnya kamu juga memang sedang berjuang untuk mengumpulkan dari segi materil agar segera mewujudkan hal-hal yang entah aku inginkan atau bahkan yg juga menjadi bagian dari keinginan dan harapanmu. Disana memang kamu lagi berjuang, tapi disini aku tak berani terus-terusan memantapkan hati untuk terus menunggu kepastian darimu yang entah sampai kapan titik kejelasnnya terlihat.

Jujur....aku juga sebenarnya tau kau terus dan terus berjuang dengan melawan ketercapeaan dan kelelahanmu. Tapi....aku rasanya tak terlalu kuat untuk terus menunggu.sekali lagi aku rasanya tak begitu kuat jika terus menunggu tanpa batas waktu yang belus jelas dan belum pasti kapan datangnya waktu itu. Huuuuuh.....

Catatan 10 Desember 2020

Suka
Komentari
Bagikan

Rabu, 13 Desember 2017

Pernyataan Perang Terhadap Kecurangan: Sebuah Tinjauan

DISUSUN OLEH :
1.      Martina Kurnia Ningsih       ( 01114060 )
2.      Layyin Sa’adah                     ( 01114074 )
3.      Ani Fadillah                           ( 01114075 )


Mengetahui Berbagai Cara yang Dilakukan Perusahaan Untuk Memerangi Kecurangan
Berikut 4 aktivitas untuk mengurangi terjadinya kecurangan :
1.    Pencegahan kecurangan.
Cara ini adalah cara yang paling umum untuk mengurangi kerugian akibat kecurangan. Pencegahan kecurangan yang efektif terdapat 2 aktivitas dasar yaitu :
A.  Menciptakan dan mempertahankan budaya jujur dan beretika.
Ada 5 elemen umum yang paling penting adalah
·      Pengaruh manajemen puncak.
Manajemen dalam suatu organisasi tidak dapat bertindak satu arah dan mengharapkan orang lain dalam organisasi untuk kemudian berperilaku secara berbeda. Manajemen harus memperkuat pegawainya melalui sanksi tegas ketika perilaku tidak jujur, perilaku yang patut dipertanyakan, atau perilaku tidak etis yang tidak dapat lagi ditoleransi.
·      Memperkerjakan pegawai yang tepat.
Jika suatu organisasi berhasil mencegah terjadinya kecurangan, organisasi tersebut harus memiliki kebijakan perekrutan yang efektif yang dapat membedakan sejumlah individu marginal dengan individu yang beretika, terutama ketika melakukan perekrutan untuk posisi dengan risiko tinggi.
·      Mengomunikasikan ekspektasi dari kejujuran dan integritas.
a.    Identifikasi dan kodifikasi nilai dan etika yang sesuai.
b.    Pelatihan kesadaran kecurangan yang membantu pegawai memahami permasalahan yang berpotensi menimbulkan kecurangan yang mungkin dihadapi dan bagaimana menyelesaikan atau melaporkannya.
c.    Mengomunikasikan ekspektasi yang konsisten mengenai adanya sanksi bagi pelanggar.
·      Menciptakan lingkungan kerja yang positif.
·      Penanganan kecurangan dan pelaku kecurangan secara tepat ketika terjadi kecurangan.
B.  Menilai dan mengurangi risiko kecurangan.
2.    Pendeteksian kecurangan sejak dini.
3.    Investigasi kecurangan.
4.    Tindak lanjut secara hukum dan/atau upaya penyelesaian.
Pencegahan Kecurangan melibatkan 2 Elemen :
1.    Mengambil tahapan untuk menciptakan dan mempertahankan budaya jujur dan beretika, dan
2.    Menilai risiko kecurangan dan mengembangkan respons yang konkret untuk mengurangi risiko dan mengeliminir kesempatan terjadinya kecurangan.

5 Elemen yang paling Umum dan Penting :
A.  Memastikan bahwa manajemen puncak memberikan contoh perilaku yang tepat,
B.  Mempekerjakan pegawai yang tepat,
C.  Mengomunikasikan sejumlah ekspetasi diseluruh posisi yang ada dalam struktur organisasi dan meminta konfirmasi tertulis atas penerimaan ekspetasi secara periodik,
D.  Menciptakan lingkungan kerja yang positif,
E.   Mengembangkan dan mempertahankan kebijakan yang efektif untuk menangani kecurangan ketika hal itu benar-benar terjadi.

Organisasi dapat secara proaktif menghilangkan kesempatan dilakukannya kecurangan dengan cara berikut :
      Secara akurat mengidentifikasi sumber dana dan mengukur risiko
      Mengimplementasikan pengendalian preventif dan pengendalian detektif yang sesuai untuk mengurangi risiko tersebut
      Membuat pemonitoran secara menyeluruh oleh pegawai
      Memiliki auditor internal dan eksternal yang melakukan pengecekan independen pada kinerja
Pendeteksian kecurangan melibatkan aktivitas untuk menentukan kemungkinan adanya kecurangan. Pendeteksian kecurangan memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dugaan adanya kecurangan secara proaktif telah dilakukan :
  1. Memasang sistem saluran pengaduan atau whistle blower dan mendorong pegawai dan pihak lain untuk melaporkan setiap aktifitas mencurigakan yang mereka lihat, dan
  2. Mengumpulkan berbagai basis data untuk mencari trend, jumlah, hubungan, atau anomali lainnya yang tidak wajar yang dapat mengindikasikan adanya kecurangan.




INVESTIGASI KECURANGAN
Investigasi kecurangan tidak boleh dilakukan tanpa adanya dugaan. Dugaan kecurangan yang dilakukan oleh pihak lain tanpa disertai bukti tidak diperlukan, tetapi harus ada beberapa dasar yang logis bahwa kecurangan mungkin terjadi. Tujuan investigasi adalah untuk menemukan kebenaran , untuk menentukan apakah indikator-indikator yang diamati  benar-benar merupakan kecurangan atau apakah indikator-indikator tersebut hanya merupakan kesalahan yang tidak disengaja.

Pendekatan Terhadap Investigasi Kecurangan
Berikut merupakan empat jenis bukti yang dapat diakumulasi dalam investigasi kecurangan.
1.    Bukti testimonial, yang dikumpulkan dari individu. Tehnik investigasi secara khusus digunakan untuk mengumpulkan bukti testimonial adalah wawancara, interogasi, dan uji kejujuran.
2.    Bukti dokumentasi, yang dikumpulkan dari dokumentasi tertulis, program komputer, dan sumber tertulis atau tercetak lainnya. Beberapa tehnik investigasi yang umum digunakan untuk mengumpulkan bukti ini antara lain pengujian dokumen, pengumpulan data, pencarian catatan publik, audit, pencarian menggunakan komputer, perhitungan kekayaan bersih, dan analisis laporan keuangan. Saat ini basis data perusahaan dan penyedia surel menjadi sumber yang sangat berguna untuk bukti dokumentasi.
3.    Bukti fisik meliputi sidik jari, jejak kendaraan, senjata, properti yang dicuri, nomer identifikasi atau tanda pada barang yang dicuri, dan bukti nyata lainnya yang dapat dihubungkan dengan tindakan yang tidak jujur.
4.    Pengamatan Pribadi meliputi bukti-bukti yang dirasakan (dilihat, didengar, dirasa, dll) oleh investigator itu sendiri. Tehnik investigasi pengamatan pribadi antara lain pengawasan, penjagaan, dan investigasi tersembunyi.

Melakukan Investigasi Kecurangan
Sebagian besar pelaku kecurangan memiliki reputasi positif dalam lingkungan pekerjaan, komunitas, keluarga, dan gereja mereka. Terkadang, hal yang dapat mereka lakukan hanyalah mengakui bahwa mereka sedang diinvestigasi atas adanya kecurangan atau karena mereka telah melakukan kecurangan.
Investigasi harus dilakukan dengan hati-harti serta menjaga etika yang baik dalam melakukan investigasi. Minimal investigasi kecurangan harus dilakukan sebagai berikut:
1.    Investigasi harus dilakukan hanya untuk “mengungkap kebenaran atas permasalahan yang masih dipertanyakan.”
2.    Individu yang dianggap bertanggung jawab untuk melakukan investigasi seharusnya memiliki pengalaman dan bersifat objektif.
3.    Hipotesis apa pun yang dimiliki oleh investigator mengenai apakah seseorang melakukan atau tidak melakukan kecurangan harus tetap dijaga kerahasiaannya ketika melakukan pembahasan kemajuan proses investigasi dengan pihak lain.
4.    Investigator harus memastikan bahwa hanya pihak-pihak yang berkepentingan (misalnya, manajer) yang mendapatkan informasi terkait aktivitas investigasi dan memberikan persetujuan terkait metode investigasi dan tehnik yang digunakan.
5.    Investigator yang baik harus memastikan bahwa semua informasi yang dikumpulkan selama proses investigasi dapat diperkuat secara independen dan dan dapat diketahui kebenaran informasi itu sendiri.
6.    Investigator harus berhati-hati untuk menghidari adanya tehnik investigasi yang mencurigakan.
7.    Investigator harus melaporkan semua fakta secara jujur dan objektif. Komunikasi yang dilakukan selama proses investigasi, dari tahap pendahuluan hingga lapoan akhir, harus dikendalikan dengan hati-hati untuk menghindari tersamarnya fakta dan opini.

Tindak Lanjut Secara Hukum
Salah satu keputusan besar yang harus diambil oleh perusahaan, pemegang saham, atau pihak lain yang berkepentingan ketika terjadi kecurangan adalah indak lanjut secara hukum dan tindakan lain yang harus diambil.
Sebagian besar organisasi dan korban kecurangan lainnya biasanya memilih salah satu dari tiga alternatif yaitu (1) tidak mengambil tindakan hukum, (2) mengambil upaya hukum secara perdata, (3) mengambil tindakan secara pidana terhadap para pelaku, yang terkadang dilakukan melalui lembaga penegak hukum.

Tindakan Secara Perdata
Tujuan tindakan perdata adalah untuk mengembalikan uang atau aset lainnya yang diambil oleh pelaku kecurangan dan pihak lain yang terkait dengan kecurangan. Kecuali pelaku kemudian mempertimbangkan aset yang dimilikinya (misalnya rumah, mobil mahal, dan aset lainnya), tindakan secara perdata cukup jarang dalam kasus kecurangan pegawai karena pelaku biasanya menghabiskan uang yang mereka curi.

Tindakan Secara Pidana

Tindakan secara pidana hanya dapat dilakukan oleh lembaga penegak hukum atau lembaga terkait sesuai undang-undang yang berlaku. Organisasi yang ingin melakukan tindakan secara pidana terhadap para pelaku harus bekerjasama dengan lembaga penegak hukum setempat, negara bagian, atau federal agar para pegawai atau pelaku  lainnya dapat dikenai sanksi hukum.

Kecurangan Laporan Keuangan Terkait Pendapatan Dan Persediaan

Tim Penyusun:
                                  Martina Kurnia Ningsih
                                  Layyin Sa'adah
                                  Ani Fadillah 


KECURANGAN PENDAPATAN
Ada dua alasan umum kecurangan laporan keuangan terkait pendapatan. Alasan pertama adalah ketersediaan berbagai alternatif yang dapat diterima dalam pengakuan pendapatan., dan alasan yang lainnya adalah mudahnya memanipulasi pendapatan bersih menggunakan akun pendapatan dan piutang dagang.

Mengidentifikasi Eksposure Kecurangan Pendapatan
Salah satu cara terbaik untuk memahami bagaimana kecurangan pendapatan dapat dilakukan dengan memahami berbagai transaksi pendapatan dalam perusahaan. Salah satu tugas pertama dalam hal ini adalah menganalisis dan membuat diagram berbagai transaksi antar perusahaan dan pelanggannya. Kemudian dengan menganalisis akun-akun yang terlibat dalam setiap transaksi, investigator atau auditor dapat menentukan bagaimana setiap transaksi bisa dibuat salah saji.
Setelah dibuat diagram mengenai transaksi pendapatan, cara yang tepat untuk memahami berbagai macam skema kecurangan laporan keuangan adalah dengan menghubungkan akun-akun yang terlibat dalam setiap transaksi dengan adanya potensi manipulasi.

Jenis-jenis transaksi yang digunakan dalam berbagai skema kecurangan
Transaksi
Akun yang terkait
Skema kecurangan
1.      Menjual barang dan/ jasa kepada pelanggan
Piutang dagang dan pendapatan (misalnya, pendapatan penjualan)
1.      Mencatat penjualan fiktif (misalnya pihak-pihak yang terkait, penjualan fiktif, faktur diterbitkan tapi barang ditahan (bill-and-hold sales), penjualan dengan kesepakatan sepihak, penjualan konsinyasi, round-tripping, dan sebagainya)
2.      Mengakui pendapatan terlalu awal(misalnya pisah batas yang tidak tepat, membauat pencatatan akuntansi mudah diakses setelah penutupan priode pelaporan, persentase penyelesaian dan sebagainya)
3.      Memperbesar nilai penjualan dari niali yang seharusnya( misalnya, menggunakan valuasi pendapatan secara tidak tepat, mengubah kontrak, dan menggelembungkan jumlah, dan sebagainya)   
2.      Membuat estimasi piutang tak tertagih
Beban piutang tak tertagih dan cadangan kerugian piutang tak tertagih
4.      memperkecil cadangan kerugian     piutang tak tertagih, sehingga piutang menjadi lebih saji.
3.      Menerima pengembalian barang dari pelanggan
Retur penjualan dan piutang dagang
5.  Tidak mencatat pengembalian    barang dari    pelanggan.
6. Mencatat pengembalian barang setelah akhir periode yang bersangkutan.
4.      Menghapuskan piutang tak tertagih
Cadangan kerugian piutang tak tertagih dan piutang dagang
7. tidak menghapuskan piutang tak tertagih (misalnya, dengan penanggalan ulang atau pembaruan transaksi).
8. menghapuskan piutang tak tertagih pada periode berikutnya.
5.      Menerima kas setelah periode potongan
Kas dan piutang dagang
9. mencatat transfer bank sebagai penerimaan kas dari pelanggan.
10. memanipulasi kas yang diterima dari pihak terkait (misalnya lapping..)
11. mencatat ayat jurnal fiktif terkait kas seperti mendebit Kas dan mengkredit Piutang Dagang.
6.      Menerima kas selama periode potongan
Kas, piutang penjualan, dan piutang dagang.
12.tidak mencatat potongan yang diberikan pada pelanggan



Mengidentifikasi Indikator Kecurangan Pendapatan
Indikator kecurangan (untuk semua jenis kecurangan) dapat dibagi menjadi enam kategori, yaitu :
1.      Indikator analisis
Peristiwa-peristiwa ekonomi, transaksi akuntansi, atau hubungan keuangan dan non keuangan terlihat tidak wajar.
2.      Indikator akuntansi atau dokumentasi
Ketidaksesuaian dalam pencatatan atau sistem akuntansi meliputi beberapa hal, seperti dokumen yang hilang, salinan dokumen tanpa dokumen asli yang seharusnya ada, saldo buku bear yang tidak seimbang, ayatr jurnal yang tidak wajar, atau peristiwa-peristiwa sejenis.
3.      Indikaor gaya hidup
4.      Indikator pengendalian
5.      Indikator perilaku dan indikator verbal
6.      Informasi dan pengaduan

Pencarian Secara Aktif Indikator Analisis Terkait Pendapatan
Cara praktis untuk mulai melakukan pencarian indikator analisis adalah dengan berfokus pada perubahan dan berbandingan dalam laporan keuangan. Dua cara yang paling umum digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah dengan mencari perubahan yang tidak wajar dalam (1) saldo  akun dari periode ke periode(melihat trend) dan (2) hubungan terkait pendapatan dari periode ke periode. Dua jenis analisis juga dapat dilakukan ketika jumlah dan hubungan dalam laporan keuangan dibandingkan dengan informasi lain. Kedua analisis tersebut adalah :
1.      Membandingkan hasil keuangan dan trend  perusahaan dengan hasil keuangan dan trend  dar perusahaan-perusahaan sejenis dalam industri yang sama atau rata-rata industri.
2.      Membandingkan jumlah pendapatan yang tecatat dalam laporan keuangan dengan aset atau informasi financial ataupun nonfinancial lainnya.

Pencarian Secara Aktif Indikator Pengendalian
Sebagian besar kecurangan dimotivasi sesuatu yang disebut segitiga kecurangan (fraud triangle) yang meliputi tekanan yang dirasakan, rasionalisasi, dan peluang/kesempatan yang dimiliki.

Pencarian Secara Aktif Indikator Perilaku atau Indikator Verbal dan Indikator Gaya Hidup
Berdasarkan SAS 99, auditor  laporan keuangan diwajibkan untuk melakukan wawancara kepada pihak-pihak atau kelompok-kelompok berikut terkait kemungkinan adanya aktivitas kecurangan atau adanya indikator kecurangan, yaitu : (1) manajemen, (2) anggota komite audit, (3) personel audit internal (4) pegawai-pegawai lainnya.
Jika dibandingkan dengan kecurangan yang dilakuakn oleh pegawai, indikator gaya hidup biasanya tidak akan membantu dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangn. Namun, indikator perilaku atau indikator verbal sering kali sangat berguna dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan.

Pencarian Secara Aktif untuk Informasi dan Pengaduan
Cara terbaik melakukan pencarian informasi dan pengaduan untuk berbagai macam kecurangan adalah dengan membentuk ombudsman, saluran pengaduan, atau sistem lainnya yang memungkinkan orang-orang dapat menyampaikan informasi dan pengaduan secara anonim.
Sistem whistle blowing sering kali efektif untuk mendapatkan informasi dari orang-orang yang ragu-ragu dalam memberikan informasi mengenai kecurangan.

KECURANGAN PERSEDIAAN DAN HARGA POKOK PENJUALAN
Mengidentifikasi Eksposur Kecurangan Persediaan
Terdapat sejumlah potensi skema kecurangan persediaan. Beberapa skema yang paling umum adalah :
1.      Pencatatan ganda
2.      Kapitalisasi biaya yang seharusnya dibebankan
3.      Permasalahan pisah batas
4.      Estimasi berlebihan terhadap persediaan
5.      Faktur diterbitkan tetapi barang ditahan (bill-and hold sales)
6.      Persediaan konsinyasi




Jenis-jenis transaksi dalam kecurangan persediaan
Transaksi
Akun yang terkait
Skema Kecurangan
Pembelian persediaan
Persediaan, utang dagang
·         Nilai pembelian yang kurang saji
·         Keterlambatan dalm mencatat penjualan
·         Penjualan yang tidak dicatat
Pengembalian barang dagangan kepada pemasok
Utang dagang, persediaan
·         Retur penjualan yang lebih saji
·         Pencatatan retur pada peride yang lebih awal (permasalahan pisah batas)
Pembayaran kepada pemasok dalam periode potongan
Utang dagang, kas
·         Potongan pembelian yang lebih saji
·         Tidak mengurangi biaya persediaan
Persediaan dijual, harga pokok penjualan diakui
Harga pokok penjualan, persediaan
·         Pencatatan jumlah yang terlalu rendah
·         Tidak mencatat harga pokok penjualan atau mengurangi persediaan.
Persediaan menjadi usang, sehingga persediaan itu dicatat dengan nilai yang lebih rendah
Kerugian akibat penurunan nilai persediaan, persediaan
·         Tidak menghapuskan atau menurunkan nilai persediaan yang usang
Estimasi jumlah persediaan
Penyusutan persediaan, persediaan
·         Persediaan yang diestimasi terlalu tinggi
Penghitungan jumlah persediaan
Penyusutan persediaan, persediaan
·         Penghitungan persediaan yang terlalu tinggi (penghitungan ganda dan sebagianya)
·         Kapitalisasi jumlah yang seharusnya dibebankan.
Penentuan biaya persediaan
Persediaan, harga pokok penjualan
·         Menggunakan biaya yang tidak tepat
·         Membuat tambahan biaya yang tidak diperlukan
·         Mencatat persediaan fiktif.

Mengidentifikasi Indikator Kecurangan Persediaan
1.      Indikator analisis
2.      Indikator akuntansi atau indikator dokumentasi
3.      Indikator pengendalian
4.      Indikator perilaku atau indikator verbal
5.      Indikator gaya hidup
6.      Informasi dan pengaduan

Pencarian Secara Aktif Indikator Pengendalian Persediaan

Pengendalian internal harus diperiiksa secara seksama. Tidak memadainya pengendalian yang utama akan meciptakan peluang kecurangan yang membentuk segitiga kecurangan (fraud triangle). Terkait bersediaan, pembelian, dan harga pokok penjualan, fokus utama kita adalah pengendalian terhadapa proses pembelian, penerimaan, pencatatan liabilitas, pengeluaran kas, penyimpanan, pemrosesan, dan pengiriman persedian, transfer harga pokok persediaan, menelusuri biaya persediaan yang sebenarnya dan pemeriksaan persediaan secara fisik.  

Belajar Ikhlas