Minggu, 29 Oktober 2017

Kecurangan Terkait Liabilitas, Aset, Dan Pengungkapan Yang Tidak Memadai

    Penting untuk diperhatikan bahwa pada beberapa kecurangan yang besar, pelaku melakukan manipulasi terhadap liabilitas dengan cara yang lebih kompleks, tidak sekadar mencatat kurang saji atau menyembunyikan liabilitas. Salah satu cara untuk memanipulasi liabilitasnya adalah menggunakan restrukturisasi dan cadangan-cadangan liabilitas lainnya secara tidak sesuai.
   Dalam menetapkan besarnya nilai cadangan, perusahaan harus mematuhi PABU dengan mencatat cadangan hanya ketika liabilitas itu ada.
      Beberapa metode untuk menyembunyikan kecurangan laporan keuangan dari auditor diantaranya :
1.    Kolusi dengan pihak dalam dan pihak luar, seperti yang terjadi dengan eksekutif bank pada kasus kecurangan yang dibahas sebelumnya.
2.    Pemalsuan, dimana untuk ini auditor laporan keuangan tidak dilatih untuk mendeteksinya.
3.    Penelusuran audit yang kompleks yang pada umumnya diungkapkan pada laporan – laporan internal yang tidak ditinjau sebagai bagian dari audit berdasarkan Standar Audit Berlaku Umum.
4.    Kebohongan oleh manajemen dan personel penting lainnya.
5.    Kecurangan yang menyerupai bentuk seperti transaksi umum dalam perusahaan, dengan kata lain, bukan merupakan sesuatu yang tidak biasa.
6.    Sikap diam dari orang – orang yang mengetahui adanya kecurangan tersebut.
7.  Sifat kecurangan yang terkait di luar pembukuan, berarti bahwa catatan dari perusahaan tidaklah mengandung kecurangan. Seperti kecurangan yang telah dibahas sebelumnya.
8.    Adanya dokumentasi yang menyesatkan.
9.    Kecurangan yang jumlahnya relatif kecil bila dibandingkan dengan saldo – saldo laporan keuangan atau kecurangan dalam jumlah besar yang terbagi ke dalam jumlah – jumlah kecil dan disebar ke berbagai anak perusahaan.
10. Transaksi fiktif yang menggunakan jumlah yang terlihat normal dan bukan jumlah yang dibulatkan.
11. Dokumen – dokumen fiktif yang dibuat oleh manajemen untuk mendukung adanya kecurangan.

·         Penting untuk diperhatikan bahwa pada beberapa kecurangan yang besar, pelaku melakukan manipulasi terhadap liabilitas dengan cara yang lebih kompleks, tidak sekadar mencatat kurang saji atau menyembunyikan liabilitas. Salah satu cara untuk memanipulasi liabilitasnya adalah menggunakan restrukturisasi dan cadangan-cadangan liabilitas lainnya secara tidak sesuai.
·         Dalam menetapkan besarnya nilai cadangan, perusahaan harus mematuhi PABU dengan mencatat cadangan hanya ketika liabilitas itu ada.
·         Jika nilai liabilitas utang dagang kurang saji, sementara persediaan tidak maka nilai harga pokok penjualan akan kurang saji, sehingga akan terjadi penggelembungan laba bersih.
·         Nilai utang dagang dapat menjadi kurang saji melalui kombinasi dari :
            - Tidak mencatat pembelian atau mencatat pembelian setelah akhir tahun
            - Mencatat nilai retur pembelian atau potongan pembelian yang lebih saji
            - Membuat seolah-olah liabilitas telah dibayar atau dihapuskan padahal belum.
·         Ketika nilai pembelian kurang saji, biasanya laba akan menjadi lebih saji. Hal ini terjadi karna harga pokok penjualan pada periode tersebut dihitung dari persediaan awal ditambah dengan pembeli ( yang nilainya kurang saji ) dikurangi dengan persediaan akhir. Maka, nilai harga pokok penjualan menjadi kurang saji dan nilai pendapatan sebelum pajak akan menjadi lebih saji sejumlah nilai kurang saji pada akun pembelian.
·         Pada permasalahan yang ada, indikator kecurangan ditemukan tanpa sengaja. Daripada menunggu atas ketidaksengajaan tersebut, mencari indikator kecurangan secara proaktif akan jauh lebih efektif. Pencarian indikator analitis secara proaktif berarti bahwa kita mencari akun-akun yang tidak biasa dilihat dalam berbagai cara. Untuk menentukan apakah akun tidak biasa, perubahan dan perbandingan-perbandingan yang ada harus dievaluasi.
Beberapa rasio yang digunakan dalam mendeteksi adanya kecurangan
Kecurangan aset yang lebih saji
Aset fisik dinilai berdasarkan harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi depresisi. Aset dapat didepresiasi atau diamortisasi secara tidak tepat.
Jika aset yang mengalami penurunan nilai tidak dinilai secara tepat, biaya atau kerugian perusahaan akan menjadi kurang saji dan laba bersih akan menjadi lebih saji.
Mengidentifikasi kecurangan aset yang lebih saji
Jenis-jenis aset yang lebih saji
1.    Kas, investasi, jangka pendek dan surat-surat berharga yang lebih saji.
2.    Piutang dan persediaan yang lebih saji.
3.    Aset yang lebih saji melalui merger dan akuisisi, atau dengan memanipulasi akun atau transaksi antarperusahaan.
4.    Aset tidak berwujud atau aset yang ditangguhkan yang lebih saji.
5.    Aset tetap yang lebih saji.
Mengapitalisasi biaya sebagai aset yang seharusnya dibebankan secara tidak tepat pada periode saat ini
Dengan mengapitalisasi aset tidak berwujud seperti biaya pendirian, biaya iklan, biaya riset dan pengembangan, biaya pemasaran, gaji, dan biaya-biaya awal lainnya. Terjadinya semua itu alasannya bahwa perusahaan pada fase pendirian atau tahap pengembangan dan oleh karena itu biaya-biaya yang terkait harus dikapitalisasi sebagai biaya yang ditangguhkan dan akan dihapuskan pada operasional yang menguntungkan dimasa yang akan datang.
Bagian mengkhawatirkan dari manajemen laba
Kecurangan laporan keuangan sering dimulai ketika manajemen menerapkan metode atau asumsi akuntansi yang agresif ketika hal yang terlihat sebagai perubahan yang “tidak ada salahnya” pada metode akuntansi akan memberikan organisasi keuntungan yang dibutuhkan untuk memenuhi target laba.
Tekanan untuk memenuhi target keuangan dan adanya histori dalam perusahaan karena menggunakan metode akuntansi untuk memenuhi target tersebut mendorong manajemen semakin jauh masuk ke dalam area yang menghawatirkan yang membuatnya hampir mustahil untuk keluar.
Hal ini sering kali melibatkan pegawai ditingkat yang lebih rendah untuk masuk kedalam skenario kecurangan dan meskipun mereka percaya bahwa hal tersebut adalah salah, dan jika bertindak atas diri mereka sendiri, mereka tidak akan pernah menurunkan integritas mereka pada tingkat tersebut.
Penggelembungan aset melalui merger dan akuisisi (atau retrukturisasi) atau dengan memanipulasi akun atau transaksi antarperusahaan
Dengan membuat aset mereka menjadi lebih saji (atau membuat nilai liabilitas mereka menjadi lebih saji dengan membuat cadangan cookie jar).
Skema yang digunakan dalam mencatat nilai pasar aset secara tidak tepat adalah kesalahan memilih entitas yang bertindak sebagai pembeli atas entitas lain, mengalokasikan nilai bukuatas aset-aset secara tidak tepat.
Aset tetap yang lebih saji (properti, pabrik, dan peralatan)
Beberapa cara yang paling umum
1.    Membiarkan aset yang tidak berharga atau habis masa manfaatnya pada pembukuan (tidak menghapuskan aset).
2.    Melaporkan biaya depresiasi dengan nilai yang lebih rendah atau pencatatan nilai sisa yang lebih saji.
3.    Mencatat aset tetap pada nilai yang sudah digelembungkan (pembelian fiktif atau pembelian dengan pihak terkait).
4.    Hanya merekayasa nilai aset tetap untuk dicatat dalam laporan keuangan.
Kecurangan kas dan investasi jangka pendek
Sekuritas berharga telah dibuat lebih saji nilainya secara material, namun biasanya dianggap cukup sulit untuk nilai kas yang lebih saji karena saldo kas dapat dengan mudah dikonfirmasi pada lembaga keuangan.
Dibandingkan kas, manajemen biasanya lebih mudah membuat nilai sekuritas berharga lebih saji, terutama pada sekuritas yang tidak diperdagangkan secara luas.
Cara lain membuat aset dan liabilitas dapat manipulasi adalah dengan membuat liabilitas tidak tercatat dalam laporan posisi keuangan atau mentransfer aset-aset yang bermasalah dari laporan posisi ke entitas lain dan mencatat investasi atau piutang pada pada entitas lain.
Piutang dagang yang lebih saji (tidak terkait pengakuan pendapatan) atau persediaan (tidak terkait dengan harga pokok penjualan)
Piutang dagang atau persediaan dapat dibuat dengan nilai yang lebih tinggi dalam upaya agar aset menjadi lebih saji dan menutupi adanya pencurian kas dan bukan untuk melaporkan laba yang lebih saji.
Pengidentifikasian dan pencarian secara aktif indikator kecurangan aset yang lebih saji
1.    Mengapitalisasi biaya yang seharusnya dibebankan secara tidak tepat
Yang harus ditanyakan adalah apakah jenis biaya-biaya yang ditangguhkan ini terdapat didalam laporan posisi keuangan. Pada banyak perusahaan, jenis biaya yang ditangguhkan tertentu tidak ada dalam laporan posisi keuangan.
·         Indikator analitis kecurangan
ada 4 jenis analisis :
a.    Membandingkan perubahan-perubahan dan trend saldo-saldo akun dalam laporan keuangan.
b.    Membandingkan perubahan-perubahan dan trend dalam hubungannya dengan laporan keuangan.
c.    Membandingkan saldo laporan keuangan dengan informasi nonkeuangan atau informasi lain, seperti jumlah atau kualitas aset yang dipresentasikan.
d.    Membandingkan saldo-saldo laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan yang digunakan perusahaan lain yang sejenis.
·         Indikator akuntansi atau indikator dokumentasi
a.    Indikator umum yang terkait dengan berbagai skema kecurangan laporan keuangan.
b.    Indikator dokumentasi yang terkait dengan kapitalisasi biaya yang seharusnya dibebankan secara tidak sesuai pada periode berjalan.
2.    Aset yang lebih saji melalui merger, akuisisi, atau retrukturasi atau manipulasi akun atau transaksi antarperusahaan
·         Indikator analitis kecurangan
Dengan menggunakan indikator ini dapat membandingkan adanya trend-trend dan perubahan-perubahan. Ketika merger atau perubahan lain dalam pembentukan suatu entitas bisnis terjadi maka akan mendapati suatu entitas baru tanpa adanya histori sebelumnya.
·         Indikator akuntansi atau indikator dokumentasi
Metode-metode akuntansi yang digunakan sudah sesuai dan konsisten dengan standar akuntansi. Setelah itu dapat memeriksa transaksi merger atau transaksi antarperusahaan untuk memastikan bahwa transaksi dan nilai transaksi yang terjadi masuk akal.
3.    Aset tetap yang lebih saji (properti, pabrik, dan peralatan)
Berasal dari salah saji dari tiga cara berikut
a.    Nilai aset yang dicatat digelembungkan pada transaksi pembelian tidak wajar.
b.    Nilai aset tidak diturunkan pada nilai yang sesuai.
c.    Aset fiktif dicatat dalam akun-akun laporan keuangan.

·         Indikator analitis
Analisis horizontal, analisis laporan arus kas, atau perbandingan saldo akun dari periode ke periode dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar perusahaan nilai akun aset tetap.
Berikut rasio-rasio yang digunakan
1.    Total aset tetap/total aset
2.    Saldo akun masing-masing aset tetap/total aset tetap.
3.    Total aset tetap/utang jangka panjang.
4.    Biaya depresiasi berbagai kategori aset/aset yang didepresiasi.
5.    Akumulasi depresiasi/jumlah aset yang bisa didepresiasi (untuk masing-masing kategori).
·         Indikator akuntansi atau indikator dokumentasi
Menentukan apakah pembelian aset tetap dalam jumlah besar merupakan transaksi yang wajar atau apakah pembelian dari pihak-pihak yang terkait merupakan hal yang penting.
4.    Kas dan investasi jangka pandek yang lebih saji (termasuk sekuritas berharga)
Dua alasan laporan keuangan menjadi salah secara material :
  1. Memverifikasi saldo kas tercatat biasanya dapat dilakukan dengan mudah melalui konfirmasi dari lembaga keuangan.
  2. Jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan biasanya relatif kecil bila dibandingkan dengan jumlah piutang, persediaan, atau aset tetap.
·         Indikator Analisis
Baik untuk kas maupun sekuritas berharga, indikator analisis biasanya membantu melakukan empat jenis analisis. Jumlah tercatat dari masing-masing kategori kas dan sekuritas berharga dapat diperiksa dari waktu ke waktu untuk mendeteksi perubahan-perubahan yang tidak realistis. Misal, jika sekuritas berharga meningkat, maka kas biasanya akan mengalami penurunan dengan jumlah yang sama. Karena kas biasanya digunakan untuk membeli sekuritas.
·         Indikator Akuntansi atau Indikator Dokumentasi
Indikator akuntansi terbaik untuk menemukan kas dan sekuritas berharga yang salah saji biasanya dari perbedaan antara jumlah tercatat dan jumlah yang dikonfirmasi oleh pihak bank, pialang, dan pihak-pihak independen lainnya.

Jenis-Jenis Kecurangan Pengungkapan
Kecurangan pengungkapan dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok berikut :
1.    Representasi yang salah terkait sifat dasar atau produk perusahaan, biasanya dilakukan melalui laporan berita, wawancara, laporan tahunan, dan lain-lain.
2.    Representasi yang salah atau penghilangan dalam MD&A, seperti pada kasus Edison School, Inc., atau bagian laporan yang lain yang sifatnya non keuangan dari laporan tahunan, formulir 10-K, formulir 10-Q, dan laporan-laporan lainnya.
3.    Representasi yang salah atau penghilangan dalam catatan kaki laporan keuangan, seperti kegagalan untuk mengungkapkan transaksi-transaksi yang terjadi dengan pihak-pihak terkait.

Jenis Lain Dalam Kecurangan Laporan Keuangan
a. Akuntansi Untuk Transaksi Nonmoneter yang Tidak Tepat
pertukaran yang melibatkan sedikit atau tanpa aset moneter atau liabilitas disebut sebagai transaksi nonmoneter. Secara umum, berdasarkan PABU, akuntansi untuk transaksi nonmoneter harus didasarkan pada nilai wajar aset (atau jasa) yang terlibat, yaitu dengan menggunakan basis yang sama seperti yang digunakan dalam transaksi moneter.
b. Akuntansi Untuk Transaksi Roundtrip yang Tidak Tepat
c. Akuntansi Untuk Pembayaran Di Luar Negeri yang Tidak Tepat Atas Pelanggaran   Terhadap Foreign Corrupt Practices Act (FCPA)
FCPA disahkan pada tahun 1977 untuk memerangi praktik bisnis yang korup seperti penyuapan.
d. Penggunaan Ukuran Keuangan Non-PABU Secara Tidak Tepat
ketika digunakan secara tidak tepat ukuran keuangan non-PABU yang menyertakan atau mengecualikan biaya atau keuntungan yang tidak biasa dapat memberikan gambaran keungan yang menyesatkan. Ukuran-ukuran keuangan ini pada umumnya dijadikan acuan sebagai “laba proforma”
e. Penggunaan Pengaturan Akun Di Luar Laporan Posisi Keuangan Yang Tidak Tepat.

Pengaturn akun di luar laporan keuangan, sering digunakan untuk memberikan pendanaan, likuiditas, pasar, atau dukungan risiko kredit, atau untuk melakukan sewa guna usaha, lindung nilai, atau jasa penelitian dan pengembangan.

1 komentar:

Belajar Ikhlas