Jumat, 13 Mei 2016

Jalan yang berbeda



Apakah kau masih menyelipkan namaku dihatimu dalam setiap malammu?
Apakah kau memiliki dorongan untuk menghubungiku kembali?
Apakah kau telah bisa menerima jalan ini?
Bahagiakah kau dengan kita seperti ini?
Banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan kepadamu, tapi aku tak bisa melontarkannya langsung, karena jalan kita sudah berbeda sekarang, Tak seleluasa seperti kemarin. Aku tak bisa menutupi perasaanku bahwa setiap harinya aku masih merindukanmu,masih ada rasa ingin menghubungimu, belum bisa mengatakan bahwa kita tak lagi memiliki hubungan. dan,,,, aku gelisah dengan kita seperti ini.
Aku memang yang memilih jalan ini, mungkin kau tau aku memilih ini bukan karena tak ada lagi cinta. tapi ini alasannya karena memang keCINTAanku terhadapmu yang berlebihan hingga sekecil apapun masalah yang terjadi membuatku merasa terluka. Maaf,,,, keCINTAanku ini membuat kita harus memutuskan hubungan ini.
Aku tak tau apakah sampai seterusnya kita bakalan menetap dengan jalan ini,
Aku belum bisa meraba kejadian esok, jika memang kau telah bahagia dengan jalan ini.selipkanlah waktumu untuk sekedar menyapaku.
AKU DISINI TETAP MERINDUKANMU.




Mencintai Seorang Kamu




Mencintai seorang kamu terkadang membuatku tertantang, bagaimana batas kesetiaan seorang wanita untuk tetap setia dengan satu laki-laki, meski terkadang beberapa kali kumbang hinggap dalam kehidupanku. Namun dalam hatiku tetap kutanamkan hanya ada namamun DI hatiku yang akan terus kujaga dan ku genggam erat cinta ini dan kuletakkan dalam hatiku hingga tak ada seorangmu yang bisa meraihnya selain engkau. Kita adalah kita dan tetap akan menjadi kita. kita selamanya,,,,itu yang sekarang tertulis indah di dalam otak kanan dan kiriku.
Mencintaimu seorang kamu memberikan warna dalam hidupanku, bagaimana tidak, kau yang selama ini membuatku tertawa, kau yang membuatku harus rela membuang air mata, kau yang membuatku terkadang tidak tenang dalam menjalani harimu. Namun kau juga yang membuatku kembali tenang dan tertawa, yang tentunya dengan caramu sendiri. Kau memang pelangi yang senantiasa memberi warna–warni dalam hidupku. Terimakasih untuk itu semua,,,,,

Rabu, 11 Mei 2016

Ungkapan Kata Maaf

Salam sayang untuk setiap sahabat yang sempat baca rangkaian tulisan ini…..
Ragaku tergetar seolah menuntunku meraih laptop yang ada dihadapanku, tuk merangkai setiap kata dan yang akan menjelma menjadi rangkaian kalimat.

Namaku Diah Arum Pratiwi. Banyak panggilan khusus yang kudengar dari setiap orang di sekelilingku, ada yang memanggilku dengan sebutan Pra, Diah, Arum, Pratiwi, Tiwi Namun panggilan yang sebenarnya hanyalah sebutan “ Arum ”. Panggilan yang paling indah yang di berikan oleh orang tuaku. Mungkin beberapa orang yang belum kenal dekat denganku pasti bakalan menduga kalau aku tipe perempuan yang  tidak banyak menuntut, lemah lembut atau intinya yang baik-baik. Tapi penilaian itu ternyata salah….satu hal yang membuatku terkejut dan menyadarkanku ketika seseorang dari orang yang paling-paling terdekatku mengungkapkan kata kalau “ aku adalah perempuan paaaaling jahat, paling egois, hanya ingin menang sendiri, tak mau disalahkan, tak pernah memikirkan orang lain “. Ungkapan ini bukanlah hanya sekedar ungkapan main-main, tapi inilah yang terdengar dari telingaku, suara lirih yang benar-benar menunjukkan kemarahannya terhadapku. Sejenak kuterdiam setelah beberapa ungkapan ini terdengar dari pendengaranku. Kuhela napas panjangku ( huuuuuuuuh,,,,). Dalam hati kuberlirih “ yaaach,,,,beginilah aku yang sejak dulu kau kenal, Ada sisi lain yang ada pada diriku saat ini yang baru kau ketahui ”. Tapi ketahuilah duhai kau yang telah mengungkapkan akan sifatku yang tadi,,,,dan duhai sahabat-sahabat karib serta kerabat yang mengenalku. Maaf jika aku sering merepotkan kalian, membuat hati kalian jengkel, mengecewakan kalian, maaf untuk setiap tutur bahasa kasar yang tak sadar ku ungkapkan akibat tak bisa kukendalikan diriku sendiri atas kesahpahan yang pernah kuduga-duga terhadapmu. Maaf untuk segala apapun kesalahan yang tak bisa kusebutkan satu persatu. Dengan segala kerendahan hati ku sampaikan salam maafku kepada kalian semua terutama, kepada kau yang yang teramat marah terhadapku.
Kau boleh tak memaafkanku….Dan aku memang pantas untuk tidak dimaafkan….namun aku sangat-sangat mengharap kata maaf darimu.
Orang bijak pernah berkata “ sekeras-kerasnya seseorang,,,,sejahat-jahatnya seseorang,,,pasti terselip kebaikan yang ada pada dirinya”. Jadi jika kau ingin bisa memaafkan seseorang yang sangat sangat luar bisa telah mengecewakanmu, apalagi dia adalah orang yang paling terdekat denganmu, maka ingatlah sisi baik orang itu yaitu ketika awal kau mengenalnya.

Edisi Ungkapan Kata Maaf

Catatan Akhir Maret

Catatan Ahir Maret di tahun 2015


TERSENYUM,,,,TEGAR,,,,itu yang ku alami saat ini. Tapi walaupun tersenyum tetap saja wajah ini diwarnai tetesan air mata. Ini bukan tetesan air mata bahagia tapi inilah senyuman dibalik sebuah kesediahan yang telah lama tersimpan. Tangan teriris pisau mungkin tak seberapa dibandingkan hati yang luka tersayat-sayat. Tangan yang tergoeres mungkin lebih cepat terobati, sementara goresan dihati akan butuh waktu lebih lama terobati atau bahkan hanya bisa terobati jika ada sosok yang menutupi bekas luka ini.
Maret kali ini memang menjadi puncak kesedihanku, harus kehilangan sosok yang selama ini mengisi setiap detik perjalanan hariku, harus menerima kenyataan aku tak bersamanya lagi. andai saja aku tak berontak atas keadaan yang terjadi, andai saja aku lebih sebar lagi, mungkin kata pisah dan tak ada hubungan lagi tak akan terjadi, walaupun memang kalaupun aku masih tetap dengannya akan tetap ada luka dihatiku. Berpisah atau tidak memang sama saja meninggalkan luka di hatiku. Berpisah bukan berarti tak ada cinta lagi tapi waktu yang telah membawaku ke jalan ini.
Menjelang tidur selalu saja ditemani dengan tetesan air mata, selalu saja seperti ini. Ku menangis,,,, tangisku karena rindu, ku berduka,,,,, dukaku karena rindu, ku merana,,,, meranaku karena rindu. Mengingatmu,,,mengenangmu,,,,selalu itu yang tergambar dalam otakku. Sulit rasanya menghapus bayangmu karena memang otakku terisi penuh tentangmu, tentang kisah masa lalu kita, masa kebersamaan kita. Terlalu banyak kenangan yang telah tersimpan dalam otakku tentang kita. Dan rasanya pikiranku serasa otomatis langsung tertuju terhadapmu setiap kesendirian itu kujalani. Sulit,,,suliiiiiiiit rasanya untuk tidak mengingatmu. Andaikan otakku sama seperti sebuah file yang bisa di format mungkin aku akan memilih memformat otakku menghapus semua tentangmu agar aku tak mengingatmu lagi, agar aku tak merindunganmu kembali, agar aku tak mengharapkanmu lagi, agar aku tak lagi menetaskan air mata karenamu.
Mataku juga mulai terasa bengkak karena terlalu lama menetaskan air mata, membuang air mata sia-sia akibat lemahnya perasaanku, bahkan semalaman suntuk tak bisa tertidur karena memikirkan kenyataan yang aku terima ini.


Kesendirian Cinta


TERJEBAK DALAM CERITA CINTA SENDIRI

Aku hanya mengikuti alur kehidupanku, tak tau apa yang akan aku  lewati dihari kedepannya. Seperti saat ini, aku tak mengira ceritanya akan seperti saat ini. dulu kau tak ada dalam deret hayalku tak ada dalam mimpi-mimpiku, bahkan tak ada dalam catatan keciku. Namun sekarang kau duduk manis di hatiku dan selalu menghantui pikiranku setiap harinya.
Rasanya kehidupanku telah diputar balikkan seiring berjalannya waktu saat ini. Sekarang kondisinya ketika aku mulai merasakan cinta yang sejatinya cinta kepada sesorang lelaki, namun saat ini kau malah mengacuhkanku. Tidakkah kau ingat bagaimana kau memperjuangkanku agar aku dengan lapang menerimamu dan memiliki cinta seperti cinta yang kau miliki terhadaku??? Yach,,,mungkin kau telah melupakannya atau bahkan kau mulai muak menungguku.
Hal yang sangat kubenci pada diriku sendiri, kenapa cinta yang kumiliki datang terlambat, bahkan sama sekali aku tak sempat mengungkapkan cinta yang telah kumiliki terhadapmu.
Tidakkah kau tau bagaimana kondisiku saat ini? Aku terjebak dalam cerita cinta ku sendiri. Dan sekarang aku bingung mau kuapakan cinta ini,,,,mau kubawa kemana perasaan ini,,,,mau kuapakan rindu ini. Aku tak memiliki hak lagi mengungkapkan setiap kata rindu yang ku alami saat ini, aku tak berhak lagi mengungkapkan cinta yang ku miliki. Karena kondisinya saat ini kau tak lagi menjadi milikku tak lagi ada di sampingku seperti dahulu.
Aku hanya bisa mengungkapkannya dibalik bisikan doa kecilku kepada Tuhan Sang Pemilik Maha Hati, dan ku tahu dibalik kejadian yang kualami saat ini, Allah ikut terlibat karena ku tahu Allah yang menitipkan cinta ini, Allah yang memutar balikkan hati seseorang. Dan sekarang kuputuskan, kubiarkan saja rindu ini ku pendam sendiri,,,kubiarkan saja cinta ini bersemayam hingga datang seorang pangeran syurga yang diturunkan untukku dan mengganikan posisinya yang dulu di hatiku. Atau bahkan menunggumu kembali kepadaku dan menerimaku kembali. Ku yakin kekuatan cinta itu pasti ada dan Jodoh tak akan tertukar.


Belajar Ikhlas