Tidak ada yang mengetahui bagaimana
perjalanan hidup seseorang. Perjalan hidup masing-masing telah tercatat jauh
sebelum seseorang terlahir di bumi milik Allah ini, yaitu telah tercatat di
lauhil mahfuz.
Seseorang bisa saja memiliki
rencana yang matang menyusun perjalanan hidup di masa depan, namun jika Allah
telah menentukan bahwa apa yang telah direncanakan
tidak akan terwujud maka hal itu tak akan terwujud. Seseorang memang memiliki
hak untuk berencana tapi Allah yang menentukan segalanya. Karena memang pada
hakikatnya sebaik-baik rencana adalah rencana Allah.
Disekian miliar manusia yang
memijaki bumi ini, salah satunya termasuk aku yang berada di dalamnya. Aku
tidak mengetahui apa yang Allah rencanakan untukku. Di awal masa remajaku aku
telah mengenal kata pacaran hingga aku tak memikirkan batasan-batasan intraksi
antara seorang laki-laki dan perempuan. Dan hingga pada batas waktunya aku
dipisahkan dengan lelaki itu, dipisahkan dengan jalan yang sama sekali tak kumengerti.
Aku dipisahkan dalam kondisi waktu yang Allah rangkai sedemikian rupa yang aku
dengan dia tak memiki waktu yang sama lagi seperti kondisi sebelum-sebelumnya.
Namun ada hal yang menakjubkan yang
Allah rangkai untukku. Sebelum aku benar-benar dipisahkan dengan lelaki itu,
Allah terlebih dahulu telah menuntukku masuk ke komunitas keislaman di salah
satu kampus yang perlahan merubah pola fikir dan cara berpakaianku, yang
tentunya mengarah pada jalan yang lebih dekat dengan Allah. Semakin ku lebih
dekat dengan komunitas keislaman yang telah kuikuti ini, inilah puncakk masalah
yang ku jalani yaitu Allah memisahkanku dengan lelaki itu. Mungkin memang berat
rasanya menerima kenyataan bahwa harus dipisahkan dalam keadaan sama-sama masih
dalam keadaan hati yang masih menyelipkan rasa kasih dan sayang. Namun aku
berusaha lebih kuat dan belajar ikhlas untuk menerima kenyataan yang aku alami.
Karena memang aku juga telah mengetahui dalam agama Allah telah melarang
ummatnya untuk berzina. Sementara pada kata pacaran tidak lain dan tidak
mungkin zina itu dipastikan terjadi karena memang setan telah memiliki cara
menggoda manusia untuk mendekati dosa. Layaknya ketika setan menggoda Nabi Adam
dan Siti Hawa untuk memakan buah Khuldi ketika masih di Surga dahulu.
Masuk ke komunitas keislaman ini
mengantarkan ku kembali pada suatu kelompok pecinta Al-Quran di salah satu
group BBM yaitu ODOJ. ODOJ yang memiliki kepanjangan One Day One Juz. Yang mana
pada group ini aku di tuntun untuk jauh lebih dekat dan mengenal isi yang ada
pada Al-quran, ODOJ ini memiliki progres menyelesaikan bacaan satu juz dalam
sehari. Ikut bergabung dalam group ini memacu diriku menuju insan pecinta
Al-qur’an yang setiap harinya lisan tak
lepas dari melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Setidaknya setelah mengikuti
group ini aku telah memiliki kesibukan yang sangat-sangat bermanfaat bagi
diriku dari tentunya tidak hanya memikirkan kondisi hubunganku yang tak
memiliki ikatan lagi dengan lelaki itu.
Allah memang benar-benar merancang
kehidupan ummatnya dengan sangat-sangat sempurna. Disini aku sendiri yang
merasakannya, aku belajar dari sebuah kesalahan yaitu mendekati kata pacaran,
memakai pakaian yang masih tidak sesuai dengan tuntunan agamaNya Allah, dan sekarang
Allah menuntunku ke jalan yang lebih baik yaitu menyadari bahwa tak ada manfaat
yang dapat kuambil dari mengenal kata pacaran, yang ada hanya kebahagiaan semu
yang ku peroleh ketika memiliki ikatan pacaran, yang ada aku dipenuhi dengan
rasa kebimbangan menunggu dan menunggu kabar seorang lelaki yang dahulu kusebut
pujanggaku, pacaran yang hampir tak sadari telah ku lewati batasan-batasan
intraksi antara seorang laki-laki dan perempuan yang ujung-ujungnya mendekati
zina, baik itu zina mata, zina pikiran dan terlebih zina hati. Dan sekarang
setelah aku menjalani kesendirianku aku mulai merasakan ketenangan batin,
belajar menjadi sosok muslimah yang mandiri, dan belajar untuk menjadi wanita
muslimah yang sesuai dengan tuntutan agama.
Aku memang tidak bisa
menutup-nutupi kebohongan hatiku. Tidak ada seseorang yang tidak merasakan luka
ketika berpisah dengan orang yang dicintai, begitupun aku. Awal perjalannan
kesendirianku memang aku merasakan luka hati, tidak terima kenyataan harus
benar-benar berpisah dengan orang yang selama ini menemani perjalanan hariku
selama 2 tahun berlalu. Namun sejalan waktu dan beberapa aktifitas yang aku
lalui sepanjang hari, aku mulai terbiasa dan mengikhlaskan keputusan-Nya bahwa
aku harus sendiri lagi.
NOTE: 25 MEI 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar