Rabu, 25 Oktober 2017

HIJRAHKU

Tidak ada yang mengetahui bagaimana perjalanan hidup seseorang. Perjalan hidup masing-masing telah tercatat jauh sebelum seseorang terlahir di bumi milik Allah ini, yaitu telah tercatat di lauhil mahfuz.
Seseorang bisa saja memiliki rencana yang matang menyusun perjalanan hidup di masa depan, namun jika Allah telah menentukan bahwa apa yang telah  direncanakan tidak akan terwujud maka hal itu tak akan terwujud. Seseorang memang memiliki hak untuk berencana tapi Allah yang menentukan segalanya. Karena memang pada hakikatnya sebaik-baik rencana adalah rencana Allah.
Disekian miliar manusia yang memijaki bumi ini, salah satunya termasuk aku yang berada di dalamnya. Aku tidak mengetahui apa yang Allah rencanakan untukku. Di awal masa remajaku aku telah mengenal kata pacaran hingga aku tak memikirkan batasan-batasan intraksi antara seorang laki-laki dan perempuan. Dan hingga pada batas waktunya aku dipisahkan dengan lelaki itu, dipisahkan dengan jalan yang sama sekali tak kumengerti. Aku dipisahkan dalam kondisi waktu yang Allah rangkai sedemikian rupa yang aku dengan dia tak memiki waktu yang sama lagi seperti kondisi sebelum-sebelumnya.
Namun ada hal yang menakjubkan yang Allah rangkai untukku. Sebelum aku benar-benar dipisahkan dengan lelaki itu, Allah terlebih dahulu telah menuntukku masuk ke komunitas keislaman di salah satu kampus yang perlahan merubah pola fikir dan cara berpakaianku, yang tentunya mengarah pada jalan yang lebih dekat dengan Allah. Semakin ku lebih dekat dengan komunitas keislaman yang telah kuikuti ini, inilah puncakk masalah yang ku jalani yaitu Allah memisahkanku dengan lelaki itu. Mungkin memang berat rasanya menerima kenyataan bahwa harus dipisahkan dalam keadaan sama-sama masih dalam keadaan hati yang masih menyelipkan rasa kasih dan sayang. Namun aku berusaha lebih kuat dan belajar ikhlas untuk menerima kenyataan yang aku alami. Karena memang aku juga telah mengetahui dalam agama Allah telah melarang ummatnya untuk berzina. Sementara pada kata pacaran tidak lain dan tidak mungkin zina itu dipastikan terjadi karena memang setan telah memiliki cara menggoda manusia untuk mendekati dosa. Layaknya ketika setan menggoda Nabi Adam dan Siti Hawa untuk memakan buah Khuldi ketika masih di Surga dahulu.
Masuk ke komunitas keislaman ini mengantarkan ku kembali pada suatu kelompok pecinta Al-Quran di salah satu group BBM yaitu ODOJ. ODOJ yang memiliki kepanjangan One Day One Juz. Yang mana pada group ini aku di tuntun untuk jauh lebih dekat dan mengenal isi yang ada pada Al-quran, ODOJ ini memiliki progres menyelesaikan bacaan satu juz dalam sehari. Ikut bergabung dalam group ini memacu diriku menuju insan pecinta Al-qur’an yang setiap harinya  lisan tak lepas dari melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Setidaknya setelah mengikuti group ini aku telah memiliki kesibukan yang sangat-sangat bermanfaat bagi diriku dari tentunya tidak hanya memikirkan kondisi hubunganku yang tak memiliki ikatan lagi dengan lelaki itu.
Allah memang benar-benar merancang kehidupan ummatnya dengan sangat-sangat sempurna. Disini aku sendiri yang merasakannya, aku belajar dari sebuah kesalahan yaitu mendekati kata pacaran, memakai pakaian yang masih tidak sesuai dengan tuntunan agamaNya Allah, dan sekarang Allah menuntunku ke jalan yang lebih baik yaitu menyadari bahwa tak ada manfaat yang dapat kuambil dari mengenal kata pacaran, yang ada hanya kebahagiaan semu yang ku peroleh ketika memiliki ikatan pacaran, yang ada aku dipenuhi dengan rasa kebimbangan menunggu dan menunggu kabar seorang lelaki yang dahulu kusebut pujanggaku, pacaran yang hampir tak sadari telah ku lewati batasan-batasan intraksi antara seorang laki-laki dan perempuan yang ujung-ujungnya mendekati zina, baik itu zina mata, zina pikiran dan terlebih zina hati. Dan sekarang setelah aku menjalani kesendirianku aku mulai merasakan ketenangan batin, belajar menjadi sosok muslimah yang mandiri, dan belajar untuk menjadi wanita muslimah yang sesuai dengan tuntutan agama.
Aku memang tidak bisa menutup-nutupi kebohongan hatiku. Tidak ada seseorang yang tidak merasakan luka ketika berpisah dengan orang yang dicintai, begitupun aku. Awal perjalannan kesendirianku memang aku merasakan luka hati, tidak terima kenyataan harus benar-benar berpisah dengan orang yang selama ini menemani perjalanan hariku selama 2 tahun berlalu. Namun sejalan waktu dan beberapa aktifitas yang aku lalui sepanjang hari, aku mulai terbiasa dan mengikhlaskan keputusan-Nya bahwa aku harus sendiri lagi.


 NOTE: 25 MEI 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belajar Ikhlas