Tim Penyusun:
Martina Kurnia Ningsih
Layyin Sa'adah
Ani Fadillah
KECURANGAN
PENDAPATAN
Ada dua alasan umum kecurangan laporan
keuangan terkait pendapatan. Alasan pertama adalah ketersediaan berbagai
alternatif yang dapat diterima dalam pengakuan pendapatan., dan alasan yang
lainnya adalah mudahnya memanipulasi pendapatan bersih menggunakan akun
pendapatan dan piutang dagang.
Mengidentifikasi
Eksposure Kecurangan Pendapatan
Salah
satu cara terbaik untuk memahami bagaimana kecurangan pendapatan dapat
dilakukan dengan memahami berbagai transaksi pendapatan dalam perusahaan. Salah
satu tugas pertama dalam hal ini adalah menganalisis dan membuat diagram
berbagai transaksi antar perusahaan dan pelanggannya. Kemudian dengan
menganalisis akun-akun yang terlibat dalam setiap transaksi, investigator atau
auditor dapat menentukan bagaimana setiap transaksi bisa dibuat salah saji.
Setelah
dibuat diagram mengenai transaksi pendapatan, cara yang tepat untuk memahami
berbagai macam skema kecurangan laporan keuangan adalah dengan menghubungkan
akun-akun yang terlibat dalam setiap transaksi dengan adanya potensi
manipulasi.
Jenis-jenis transaksi
yang digunakan dalam berbagai skema kecurangan
Transaksi
|
Akun
yang terkait
|
Skema
kecurangan
|
1.
Menjual
barang dan/ jasa kepada pelanggan
|
Piutang dagang dan
pendapatan (misalnya, pendapatan penjualan)
|
1.
Mencatat
penjualan fiktif (misalnya pihak-pihak yang terkait, penjualan fiktif, faktur
diterbitkan tapi barang ditahan (bill-and-hold
sales), penjualan dengan kesepakatan sepihak, penjualan konsinyasi, round-tripping, dan sebagainya)
2.
Mengakui
pendapatan terlalu awal(misalnya pisah batas yang tidak tepat, membauat
pencatatan akuntansi mudah diakses setelah penutupan priode pelaporan,
persentase penyelesaian dan sebagainya)
3.
Memperbesar
nilai penjualan dari niali yang seharusnya( misalnya, menggunakan valuasi
pendapatan secara tidak tepat, mengubah kontrak, dan menggelembungkan jumlah,
dan sebagainya)
|
2.
Membuat
estimasi piutang tak tertagih
|
Beban piutang tak
tertagih dan cadangan kerugian piutang tak tertagih
|
4.
memperkecil
cadangan kerugian piutang tak
tertagih, sehingga piutang menjadi lebih saji.
|
3.
Menerima
pengembalian barang dari pelanggan
|
Retur penjualan dan
piutang dagang
|
5. Tidak mencatat pengembalian barang dari pelanggan.
6. Mencatat
pengembalian barang setelah akhir periode yang bersangkutan.
|
4.
Menghapuskan
piutang tak tertagih
|
Cadangan kerugian
piutang tak tertagih dan piutang dagang
|
7. tidak
menghapuskan piutang tak tertagih (misalnya, dengan penanggalan ulang atau
pembaruan transaksi).
8. menghapuskan
piutang tak tertagih pada periode berikutnya.
|
5.
Menerima
kas setelah periode potongan
|
Kas dan piutang
dagang
|
9. mencatat
transfer bank sebagai penerimaan kas dari pelanggan.
10. memanipulasi
kas yang diterima dari pihak terkait (misalnya lapping..)
11. mencatat ayat
jurnal fiktif terkait kas seperti mendebit Kas dan mengkredit Piutang Dagang.
|
6.
Menerima
kas selama periode potongan
|
Kas, piutang
penjualan, dan piutang dagang.
|
12.tidak mencatat
potongan yang diberikan pada pelanggan
|
Mengidentifikasi
Indikator Kecurangan Pendapatan
Indikator
kecurangan (untuk semua jenis kecurangan) dapat dibagi menjadi enam kategori,
yaitu :
1. Indikator
analisis
Peristiwa-peristiwa ekonomi,
transaksi akuntansi, atau hubungan keuangan dan non keuangan terlihat tidak
wajar.
2. Indikator
akuntansi atau dokumentasi
Ketidaksesuaian dalam
pencatatan atau sistem akuntansi meliputi beberapa hal, seperti dokumen yang
hilang, salinan dokumen tanpa dokumen asli yang seharusnya ada, saldo buku bear
yang tidak seimbang, ayatr jurnal yang tidak wajar, atau peristiwa-peristiwa
sejenis.
3. Indikaor
gaya hidup
4. Indikator
pengendalian
5. Indikator
perilaku dan indikator verbal
6. Informasi
dan pengaduan
Pencarian Secara Aktif
Indikator Analisis Terkait Pendapatan
Cara
praktis untuk mulai melakukan pencarian indikator analisis adalah dengan
berfokus pada perubahan dan berbandingan dalam laporan keuangan. Dua cara yang
paling umum digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah dengan mencari
perubahan yang tidak wajar dalam (1) saldo
akun dari periode ke periode(melihat
trend) dan (2) hubungan terkait pendapatan dari periode ke periode. Dua jenis
analisis juga dapat dilakukan ketika jumlah dan hubungan dalam laporan keuangan
dibandingkan dengan informasi lain. Kedua analisis tersebut adalah :
1. Membandingkan
hasil keuangan dan trend perusahaan dengan hasil keuangan dan trend dar perusahaan-perusahaan sejenis dalam
industri yang sama atau rata-rata industri.
2. Membandingkan
jumlah pendapatan yang tecatat dalam laporan keuangan dengan aset atau
informasi financial ataupun nonfinancial lainnya.
Pencarian Secara Aktif
Indikator Pengendalian
Sebagian
besar kecurangan dimotivasi sesuatu yang disebut segitiga kecurangan (fraud triangle) yang meliputi tekanan
yang dirasakan, rasionalisasi, dan peluang/kesempatan yang dimiliki.
Pencarian Secara Aktif
Indikator Perilaku atau Indikator Verbal dan Indikator Gaya Hidup
Berdasarkan
SAS 99, auditor laporan keuangan diwajibkan
untuk melakukan wawancara kepada pihak-pihak atau kelompok-kelompok berikut
terkait kemungkinan adanya aktivitas kecurangan atau adanya indikator
kecurangan, yaitu : (1) manajemen, (2) anggota komite audit, (3) personel audit
internal (4) pegawai-pegawai lainnya.
Jika
dibandingkan dengan kecurangan yang dilakuakn oleh pegawai, indikator gaya
hidup biasanya tidak akan membantu dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangn.
Namun, indikator perilaku atau indikator verbal sering kali sangat berguna
dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan.
Pencarian Secara Aktif
untuk Informasi dan Pengaduan
Cara
terbaik melakukan pencarian informasi dan pengaduan untuk berbagai macam
kecurangan adalah dengan membentuk ombudsman,
saluran pengaduan, atau sistem lainnya yang memungkinkan orang-orang dapat
menyampaikan informasi dan pengaduan secara anonim.
Sistem
whistle blowing sering kali efektif
untuk mendapatkan informasi dari orang-orang yang ragu-ragu dalam memberikan
informasi mengenai kecurangan.
KECURANGAN PERSEDIAAN
DAN HARGA POKOK PENJUALAN
Mengidentifikasi
Eksposur Kecurangan Persediaan
Terdapat
sejumlah potensi skema kecurangan persediaan. Beberapa skema yang paling umum
adalah :
1. Pencatatan
ganda
2. Kapitalisasi
biaya yang seharusnya dibebankan
3. Permasalahan
pisah batas
4. Estimasi
berlebihan terhadap persediaan
5. Faktur
diterbitkan tetapi barang ditahan (bill-and
hold sales)
6. Persediaan
konsinyasi
Jenis-jenis transaksi
dalam kecurangan persediaan
Transaksi
|
Akun
yang terkait
|
Skema
Kecurangan
|
Pembelian
persediaan
|
Persediaan, utang
dagang
|
·
Nilai
pembelian yang kurang saji
·
Keterlambatan
dalm mencatat penjualan
·
Penjualan
yang tidak dicatat
|
Pengembalian barang
dagangan kepada pemasok
|
Utang dagang,
persediaan
|
·
Retur
penjualan yang lebih saji
·
Pencatatan
retur pada peride yang lebih awal (permasalahan pisah batas)
|
Pembayaran kepada
pemasok dalam periode potongan
|
Utang dagang, kas
|
·
Potongan
pembelian yang lebih saji
·
Tidak
mengurangi biaya persediaan
|
Persediaan dijual,
harga pokok penjualan diakui
|
Harga pokok
penjualan, persediaan
|
·
Pencatatan
jumlah yang terlalu rendah
·
Tidak
mencatat harga pokok penjualan atau mengurangi persediaan.
|
Persediaan menjadi
usang, sehingga persediaan itu dicatat dengan nilai yang lebih rendah
|
Kerugian akibat
penurunan nilai persediaan, persediaan
|
·
Tidak
menghapuskan atau menurunkan nilai persediaan yang usang
|
Estimasi jumlah
persediaan
|
Penyusutan
persediaan, persediaan
|
·
Persediaan
yang diestimasi terlalu tinggi
|
Penghitungan jumlah
persediaan
|
Penyusutan
persediaan, persediaan
|
·
Penghitungan
persediaan yang terlalu tinggi (penghitungan ganda dan sebagianya)
·
Kapitalisasi
jumlah yang seharusnya dibebankan.
|
Penentuan biaya
persediaan
|
Persediaan, harga
pokok penjualan
|
·
Menggunakan
biaya yang tidak tepat
·
Membuat
tambahan biaya yang tidak diperlukan
·
Mencatat
persediaan fiktif.
|
Mengidentifikasi
Indikator Kecurangan Persediaan
1. Indikator
analisis
2. Indikator
akuntansi atau indikator dokumentasi
3. Indikator
pengendalian
4. Indikator
perilaku atau indikator verbal
5. Indikator
gaya hidup
6. Informasi
dan pengaduan
Pencarian Secara Aktif
Indikator Pengendalian Persediaan
Pengendalian
internal harus diperiiksa secara seksama. Tidak memadainya pengendalian yang
utama akan meciptakan peluang kecurangan yang membentuk segitiga kecurangan (fraud triangle). Terkait bersediaan,
pembelian, dan harga pokok penjualan, fokus utama kita adalah pengendalian
terhadapa proses pembelian, penerimaan, pencatatan liabilitas, pengeluaran kas,
penyimpanan, pemrosesan, dan pengiriman persedian, transfer harga pokok
persediaan, menelusuri biaya persediaan yang sebenarnya dan pemeriksaan
persediaan secara fisik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar