Rabu, 13 Desember 2017

Kecurangan Laporan Keuangan Terkait Pendapatan Dan Persediaan

Tim Penyusun:
                                  Martina Kurnia Ningsih
                                  Layyin Sa'adah
                                  Ani Fadillah 


KECURANGAN PENDAPATAN
Ada dua alasan umum kecurangan laporan keuangan terkait pendapatan. Alasan pertama adalah ketersediaan berbagai alternatif yang dapat diterima dalam pengakuan pendapatan., dan alasan yang lainnya adalah mudahnya memanipulasi pendapatan bersih menggunakan akun pendapatan dan piutang dagang.

Mengidentifikasi Eksposure Kecurangan Pendapatan
Salah satu cara terbaik untuk memahami bagaimana kecurangan pendapatan dapat dilakukan dengan memahami berbagai transaksi pendapatan dalam perusahaan. Salah satu tugas pertama dalam hal ini adalah menganalisis dan membuat diagram berbagai transaksi antar perusahaan dan pelanggannya. Kemudian dengan menganalisis akun-akun yang terlibat dalam setiap transaksi, investigator atau auditor dapat menentukan bagaimana setiap transaksi bisa dibuat salah saji.
Setelah dibuat diagram mengenai transaksi pendapatan, cara yang tepat untuk memahami berbagai macam skema kecurangan laporan keuangan adalah dengan menghubungkan akun-akun yang terlibat dalam setiap transaksi dengan adanya potensi manipulasi.

Jenis-jenis transaksi yang digunakan dalam berbagai skema kecurangan
Transaksi
Akun yang terkait
Skema kecurangan
1.      Menjual barang dan/ jasa kepada pelanggan
Piutang dagang dan pendapatan (misalnya, pendapatan penjualan)
1.      Mencatat penjualan fiktif (misalnya pihak-pihak yang terkait, penjualan fiktif, faktur diterbitkan tapi barang ditahan (bill-and-hold sales), penjualan dengan kesepakatan sepihak, penjualan konsinyasi, round-tripping, dan sebagainya)
2.      Mengakui pendapatan terlalu awal(misalnya pisah batas yang tidak tepat, membauat pencatatan akuntansi mudah diakses setelah penutupan priode pelaporan, persentase penyelesaian dan sebagainya)
3.      Memperbesar nilai penjualan dari niali yang seharusnya( misalnya, menggunakan valuasi pendapatan secara tidak tepat, mengubah kontrak, dan menggelembungkan jumlah, dan sebagainya)   
2.      Membuat estimasi piutang tak tertagih
Beban piutang tak tertagih dan cadangan kerugian piutang tak tertagih
4.      memperkecil cadangan kerugian     piutang tak tertagih, sehingga piutang menjadi lebih saji.
3.      Menerima pengembalian barang dari pelanggan
Retur penjualan dan piutang dagang
5.  Tidak mencatat pengembalian    barang dari    pelanggan.
6. Mencatat pengembalian barang setelah akhir periode yang bersangkutan.
4.      Menghapuskan piutang tak tertagih
Cadangan kerugian piutang tak tertagih dan piutang dagang
7. tidak menghapuskan piutang tak tertagih (misalnya, dengan penanggalan ulang atau pembaruan transaksi).
8. menghapuskan piutang tak tertagih pada periode berikutnya.
5.      Menerima kas setelah periode potongan
Kas dan piutang dagang
9. mencatat transfer bank sebagai penerimaan kas dari pelanggan.
10. memanipulasi kas yang diterima dari pihak terkait (misalnya lapping..)
11. mencatat ayat jurnal fiktif terkait kas seperti mendebit Kas dan mengkredit Piutang Dagang.
6.      Menerima kas selama periode potongan
Kas, piutang penjualan, dan piutang dagang.
12.tidak mencatat potongan yang diberikan pada pelanggan



Mengidentifikasi Indikator Kecurangan Pendapatan
Indikator kecurangan (untuk semua jenis kecurangan) dapat dibagi menjadi enam kategori, yaitu :
1.      Indikator analisis
Peristiwa-peristiwa ekonomi, transaksi akuntansi, atau hubungan keuangan dan non keuangan terlihat tidak wajar.
2.      Indikator akuntansi atau dokumentasi
Ketidaksesuaian dalam pencatatan atau sistem akuntansi meliputi beberapa hal, seperti dokumen yang hilang, salinan dokumen tanpa dokumen asli yang seharusnya ada, saldo buku bear yang tidak seimbang, ayatr jurnal yang tidak wajar, atau peristiwa-peristiwa sejenis.
3.      Indikaor gaya hidup
4.      Indikator pengendalian
5.      Indikator perilaku dan indikator verbal
6.      Informasi dan pengaduan

Pencarian Secara Aktif Indikator Analisis Terkait Pendapatan
Cara praktis untuk mulai melakukan pencarian indikator analisis adalah dengan berfokus pada perubahan dan berbandingan dalam laporan keuangan. Dua cara yang paling umum digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah dengan mencari perubahan yang tidak wajar dalam (1) saldo  akun dari periode ke periode(melihat trend) dan (2) hubungan terkait pendapatan dari periode ke periode. Dua jenis analisis juga dapat dilakukan ketika jumlah dan hubungan dalam laporan keuangan dibandingkan dengan informasi lain. Kedua analisis tersebut adalah :
1.      Membandingkan hasil keuangan dan trend  perusahaan dengan hasil keuangan dan trend  dar perusahaan-perusahaan sejenis dalam industri yang sama atau rata-rata industri.
2.      Membandingkan jumlah pendapatan yang tecatat dalam laporan keuangan dengan aset atau informasi financial ataupun nonfinancial lainnya.

Pencarian Secara Aktif Indikator Pengendalian
Sebagian besar kecurangan dimotivasi sesuatu yang disebut segitiga kecurangan (fraud triangle) yang meliputi tekanan yang dirasakan, rasionalisasi, dan peluang/kesempatan yang dimiliki.

Pencarian Secara Aktif Indikator Perilaku atau Indikator Verbal dan Indikator Gaya Hidup
Berdasarkan SAS 99, auditor  laporan keuangan diwajibkan untuk melakukan wawancara kepada pihak-pihak atau kelompok-kelompok berikut terkait kemungkinan adanya aktivitas kecurangan atau adanya indikator kecurangan, yaitu : (1) manajemen, (2) anggota komite audit, (3) personel audit internal (4) pegawai-pegawai lainnya.
Jika dibandingkan dengan kecurangan yang dilakuakn oleh pegawai, indikator gaya hidup biasanya tidak akan membantu dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangn. Namun, indikator perilaku atau indikator verbal sering kali sangat berguna dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan.

Pencarian Secara Aktif untuk Informasi dan Pengaduan
Cara terbaik melakukan pencarian informasi dan pengaduan untuk berbagai macam kecurangan adalah dengan membentuk ombudsman, saluran pengaduan, atau sistem lainnya yang memungkinkan orang-orang dapat menyampaikan informasi dan pengaduan secara anonim.
Sistem whistle blowing sering kali efektif untuk mendapatkan informasi dari orang-orang yang ragu-ragu dalam memberikan informasi mengenai kecurangan.

KECURANGAN PERSEDIAAN DAN HARGA POKOK PENJUALAN
Mengidentifikasi Eksposur Kecurangan Persediaan
Terdapat sejumlah potensi skema kecurangan persediaan. Beberapa skema yang paling umum adalah :
1.      Pencatatan ganda
2.      Kapitalisasi biaya yang seharusnya dibebankan
3.      Permasalahan pisah batas
4.      Estimasi berlebihan terhadap persediaan
5.      Faktur diterbitkan tetapi barang ditahan (bill-and hold sales)
6.      Persediaan konsinyasi




Jenis-jenis transaksi dalam kecurangan persediaan
Transaksi
Akun yang terkait
Skema Kecurangan
Pembelian persediaan
Persediaan, utang dagang
·         Nilai pembelian yang kurang saji
·         Keterlambatan dalm mencatat penjualan
·         Penjualan yang tidak dicatat
Pengembalian barang dagangan kepada pemasok
Utang dagang, persediaan
·         Retur penjualan yang lebih saji
·         Pencatatan retur pada peride yang lebih awal (permasalahan pisah batas)
Pembayaran kepada pemasok dalam periode potongan
Utang dagang, kas
·         Potongan pembelian yang lebih saji
·         Tidak mengurangi biaya persediaan
Persediaan dijual, harga pokok penjualan diakui
Harga pokok penjualan, persediaan
·         Pencatatan jumlah yang terlalu rendah
·         Tidak mencatat harga pokok penjualan atau mengurangi persediaan.
Persediaan menjadi usang, sehingga persediaan itu dicatat dengan nilai yang lebih rendah
Kerugian akibat penurunan nilai persediaan, persediaan
·         Tidak menghapuskan atau menurunkan nilai persediaan yang usang
Estimasi jumlah persediaan
Penyusutan persediaan, persediaan
·         Persediaan yang diestimasi terlalu tinggi
Penghitungan jumlah persediaan
Penyusutan persediaan, persediaan
·         Penghitungan persediaan yang terlalu tinggi (penghitungan ganda dan sebagianya)
·         Kapitalisasi jumlah yang seharusnya dibebankan.
Penentuan biaya persediaan
Persediaan, harga pokok penjualan
·         Menggunakan biaya yang tidak tepat
·         Membuat tambahan biaya yang tidak diperlukan
·         Mencatat persediaan fiktif.

Mengidentifikasi Indikator Kecurangan Persediaan
1.      Indikator analisis
2.      Indikator akuntansi atau indikator dokumentasi
3.      Indikator pengendalian
4.      Indikator perilaku atau indikator verbal
5.      Indikator gaya hidup
6.      Informasi dan pengaduan

Pencarian Secara Aktif Indikator Pengendalian Persediaan

Pengendalian internal harus diperiiksa secara seksama. Tidak memadainya pengendalian yang utama akan meciptakan peluang kecurangan yang membentuk segitiga kecurangan (fraud triangle). Terkait bersediaan, pembelian, dan harga pokok penjualan, fokus utama kita adalah pengendalian terhadapa proses pembelian, penerimaan, pencatatan liabilitas, pengeluaran kas, penyimpanan, pemrosesan, dan pengiriman persedian, transfer harga pokok persediaan, menelusuri biaya persediaan yang sebenarnya dan pemeriksaan persediaan secara fisik.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belajar Ikhlas