Rabu, 22 November 2023

Menunggu Untuk Dihalalkan

Aku gak begitu yakin dengan perasaanku ini. Apa aku memang benar membutuhkanmu? Jika memang benar aku membutuhkanmu, lalu kenapa harus ada luka setiap kali ku berbincang denganmu. Kenapa ketika denganmu aku menjadi sosok yang lemah seperti ini.

Mana kecerian yang dulu kudapat darimu? Sebenarnya tangis dan luka yang kau tolehkan setiap kali kau menghubungi itu memang aku yang menciptakannya, karna memang aku sangat mengharapkan kepastian yang jelas darimu, aku tak ingin terus-terusanan dibuat terus mengharapkan penantiannya yang tak jelas darimu.

Lagi... Lagi aku nilai kembali alasan ku menangis seperti ini, ya karna salahku. Karna aku yang menginginkan kau cepat memberikan kepastian untukku, tanpa melihat sebenarnya kamu juga memang sedang berjuang untuk mengumpulkan dari segi materil agar segera mewujudkan hal-hal yang entah aku inginkan atau bahkan yg juga menjadi bagian dari keinginan dan harapanmu. Disana memang kamu lagi berjuang, tapi disini aku tak berani terus-terusan memantapkan hati untuk terus menunggu kepastian darimu yang entah sampai kapan titik kejelasnnya terlihat.

Jujur....aku juga sebenarnya tau kau terus dan terus berjuang dengan melawan ketercapeaan dan kelelahanmu. Tapi....aku rasanya tak terlalu kuat untuk terus menunggu.sekali lagi aku rasanya tak begitu kuat jika terus menunggu tanpa batas waktu yang belus jelas dan belum pasti kapan datangnya waktu itu. Huuuuuh.....

Catatan 10 Desember 2020

Suka
Komentari
Bagikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belajar Ikhlas